RUMUS PASTI SUKSES DARI PENGUSAHA SUKSES

RUMUS PASTI SUKSES Ala Mardigu Wowiek Prasantyo

Mardigu Wowiek Prasantyo

Ada 2 rahasia sukses bisnis dari pengalaman saya pribadi. Yang satu saya buka di publik yang satu saya buka di kelas terbatas. Bagaimana setuju?

Dalam membangun bisnis saya selalu mempunyai rumus yang seluruh mitra bisnis saya tahu dan staff saya faham luar dalam.

Saya pasti kalau berbisnis selalu focus pada “market” atau bahasa kerennya market driven. Saya selalu fokus pada hilirnya, bukan pada hulunya.

Ok kita masuk secara perlahan bicara bisnis. Karena saya tahu, bisnis adalah topik yang di sukai hanya oleh 0.3% manusia Indonesia. Alias hanya 3 orang di setiap 1000 orang.

Politik lebih di minati. 60% manusia Indonesia khususnya kaum cowo suka bicara politik. Memang dasarnya 5 tahun terakhir mindset bangsa ini di giring kearah politik oleh penguasa, politikus dan media mainstream. Alhamdulilah mereka berhasil menggiring otak manusia Indonesia.

Jadi bisnis sedikit yang mikirin, jadi berbisnis enak, ngak ada kompetitornya.

Pebisnis itu sulit karena harus berfikir positif, berfikir tentang produk, berfikir tentang pelanggan dan berfikir membuat terobosan. Kalau 0.3% manusia Indonesia yang suka khan enak bener. Marketnya besar, yang ngerjain sedikit.

Saya berharap begini terus pemerintah dan medianya, selalu mengutamakan berita politik, sampai hal kecil kecil politikus dan pejabat lakukan di liput. Silahkan, saya mah hanya bisa bersyukur Alhamdulillah.

Dengan komunitas kecil, maka bisnis bisa kita bocorkan agar menjadi manfaat. Yang jelas bukan buat pengemar politik saja, kalaian terus saja saling ledek ya hahaha.

Sebel ya mau di kasih rumus tapi di puter puter tulisannya nyamber perilaku media dan politik.

Itu harus, begini kalau sontoloyo lagi mau kasih ilmu. Sekarang kita masuk ketopik pembicaraan. Kita mulai rumusan bisnisnya.

Namanya rumus 1-2-3.

Nah apa sih kira-kira rumus beginian ini manfaatnya? Ini rumus yang dipakai di semua investment company dan investment banking. Cara pandang melihat bisnis dan melakukan bisnis.

Kita harus pegang rumusan ini didalam membangun bisnis dan selalu melihat apakah rumus ini masuk kedalam bisnis tadi.kalau tidak masuk ya jangan di kerjakan, atau jangan invest.

Jadi, 1 adalah simbol modal, 2 adalah simbol tahun, 3 adalah simbol kelipatan.

Misalnya kita masuk modal 100 juta rupiah maka di tahun kedua bisnis tersebut harus naik omzetnya 3 kali dan profitnya naik 3 kali dari modal. Alias dalam tahun kedua omzet harus bisa 300 juta pertahun dan keuntungan bisa naik 3 kali lipat. Itulah penyederhanaan rumus 1-2-3.

Dan rumus tersebut tidak berhenti di sini. Kita harus punya “dashboard” terukur atas bisnis tadi yaitu masuk kah ke rumus kedua.

Rumus kedua ini di cek nya di tahun berikutnya, setelah tahun kedua. Apakah bisa masuk ke rumus selanjutnya, rumus 1-3-5.

Uang 100 juta modal tadi, di tahun ke 3 bisa manikin omzet 5 kali alias 500 juta pertahun dan membuat keuntungan naik 5 kali lipat di banding tahun pertama.

Kemudian rumus terakhir, 1-5-10.

Apakah di tahun ke 5 omzet naik 10 kali dan keuntungan 10 kali.

Sekali lagi, tidak semua bisnis akan bisa pakai rumus ini. biasanya 1-2-3 masuk setelah itu stabil di 3 tadi. Ada juga yang bisa masuk sampai 1-3-5, alias di tahun ke 3 bisa naik 5 kali lipat di banding tahun pertama.

Namun belum tentu bisa di tahun ke 5 naik 10 kali lipat. Kalau bisa sampai naik 10 kali ini saya sebut sebagai “dream business”.

Penyebabnya banyak mengapa dream business itu langka, bisa karena sifat bisnisnya, bisa karena padatnya kompetitor dan tersering karena HUMAN CAPITAL nya.

Share this post